Hikmah Pagi: Mencintai dan Membenci Sekedarnya Saja (Fenomena Dukungan dan Hujatan ke Kang Emil yang lagi Marak)
‘Ali bin Abi Tholib dan ‘Umar bin Al Khoththob Rodhiyallahu ‘anhuma.
pernah mengatakan,
“Cintailah orang yang engkau kasihi sekedarnya saja karena boleh jadi pada suatu hari engkau akan membencinya. Bencilah orang yang engkau benci juga sekedarnya saja karena boleh jadi kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai”. HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod No. 1321, dan Imam at-Tirmidzi dalam Sunan at-Tirmidzi No. 1997.
dalam Faidhul Qodir Imam Hasan al-Bashri menyampaikan,
Mencintailah kalian sekedarnya saja, menbencipun sekedarnya saja. Sebab boleh jadi sekelompok orang terlalu berlebihan dalam mencintai sehingga mereka menjadi binasa karenanya”. Dalam kitab Faidhul Qodir Jilid 1/228.
Artinya cintailah dan bencilah seseorang sekedarnya saja; bencipun pada tindakannya bukan personalnya. Kita tidak tau apakah dikemudian hari mereka masih bersama kita atau malah berada dipihak lawan, apalagi politik sekarang kawan boleh jadi nanti lawan karena politik hanya kepentingan yang abadi. Apalagi kecintaan kepada kaum hawa, bagi para bujang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
“Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka (wanita) sepanjang setahun, kemudian dikala mereka melihat sesuat yang mengecewakan, dia akan berkata, ’Saya tidak pernah melihat kebaikanmu sedikitpun’. Muttafaqun ‘Alaih, al-Jam’u Baina Shohihain, Muhammad Ibn Futuh al-Humaidi Jilid 2/13.
Semoga Allah menjaga kecintaan kita kepada-Nya, menjaga hati kita untuk selalu berupaya menjadi pribadi yang baik dan istiqomah aamien Allahumma aamien.
‘Ali bin Abi Tholib dan ‘Umar bin Al Khoththob Rodhiyallahu ‘anhuma.
pernah mengatakan,
أَحْبِبْ حَبِيبَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَك يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَك يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang engkau kasihi sekedarnya saja karena boleh jadi pada suatu hari engkau akan membencinya. Bencilah orang yang engkau benci juga sekedarnya saja karena boleh jadi kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai”. HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod No. 1321, dan Imam at-Tirmidzi dalam Sunan at-Tirmidzi No. 1997.
dalam Faidhul Qodir Imam Hasan al-Bashri menyampaikan,
أحبوا هونا وأبغضوا هونا فقد أفرط قوم في حب قوم فهلكوا
Mencintailah kalian sekedarnya saja, menbencipun sekedarnya saja. Sebab boleh jadi sekelompok orang terlalu berlebihan dalam mencintai sehingga mereka menjadi binasa karenanya”. Dalam kitab Faidhul Qodir Jilid 1/228.
Artinya cintailah dan bencilah seseorang sekedarnya saja; bencipun pada tindakannya bukan personalnya. Kita tidak tau apakah dikemudian hari mereka masih bersama kita atau malah berada dipihak lawan, apalagi politik sekarang kawan boleh jadi nanti lawan karena politik hanya kepentingan yang abadi. Apalagi kecintaan kepada kaum hawa, bagi para bujang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka (wanita) sepanjang setahun, kemudian dikala mereka melihat sesuat yang mengecewakan, dia akan berkata, ’Saya tidak pernah melihat kebaikanmu sedikitpun’. Muttafaqun ‘Alaih, al-Jam’u Baina Shohihain, Muhammad Ibn Futuh al-Humaidi Jilid 2/13.
Semoga Allah menjaga kecintaan kita kepada-Nya, menjaga hati kita untuk selalu berupaya menjadi pribadi yang baik dan istiqomah aamien Allahumma aamien.
Al-Faqir Ila Allah ZA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar